Jakarta -- Perusahaan startup besutan anak muda dalam negeri meluncurkan platform digital Aqalin. CEO Aqalin Junius Variant mengatakan platform yang dibuat perusahannya dibuat untuk menyediakan jasa demi memenuhi kebutuhan masyarakat yang sudah serba digital saat ini.
Junius mengatakan ada beberapa fitur bantuan yang bisa digunakan melalui aplikasi Aqalin, misalnya joki antrean. Fitur tersebut diklaim membantu pengguna aplikasi jika tidak memiliki waktu banyak untuk mengantre.
"Misalnya, mau urus imigrasi, itu kan ngantre, nah bagi yang malas antre panjang bisa menggunakan jasa joki antrean. Jadi anda tidak perlu lagi repot untuk mengantre," kata Junius dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (11/3).
Saat ini, di Indonesia sendiri memang masih sedikit aplikasi yang menawarkan jasa mengantri seperti AntrianKu, Qiwii, hingga AkuAntri.
Junius menuturkan fitur lain yang terdapat di aplikasi Aqalin adalah Private Consultant. Fitur itu membuat pengguna dapat mencari teman untuk bercerita mengenai masalah pribadi dengan konsultan privat yang disediakan Aqalin.
Fitur lain ditawarkan oleh Aqalin adalah sopir harian. Aqalin, kata Junius bisa menyediakan sopir harian bagi pengguna yang membutuhkan hal tersebut. Menurut Junius, tawaran jasanya berbeda dengan aplikasi taksi online yang selama ini dipakai masyarakat.
"Cukup di Aqalin saja kamu bisa cari sopir harian di sekitar untuk mengantar kemana saja," ujarnya.
Di sisi lain, Junius menyampaikan Aqalin juga menghadirkan fitur sewa garasi. Aqalin, kata dia, akan mencarikan garasi yang disewakan bagi pengguna yang kesulitan mendapatkan parkiran.
Layana sewa garasi menjadi cukup menarik mengingat ketersediaan lahan parkir yang kian terbatas di kota besar, khususnya di DKI Jakarta dan sekitarnya. Tingginya harga parkir juga menjadi momok pemilik kendaraan.
Layanan sewa garasi diklaim bermanfaat di tengah langkah pemerintah di berbagai daerah yang tengah gencar untuk melahirkan aturan mengenai lahan parkir di mana di dalamnya memuat denda bagi yang melanggar.
Junius mengakui perkembangan teknologi yang semakin pesat, membuat para pengusaha berlomba-lomba untuk menghadirkan inovasi yang lebih baik lagi agar tidak kalah bersaing di bisnis startup.
Sumber : cnnindonesia.com